Karena Saya Adalah Muslimah


Alhamdulilah setelah mendapatkan hidayah dan berkerudung. Sekarang mulai hijrah membuka lembaran baru. Ada sebagian teman-teman saya yang bertanya seputar dandanan saya yang sekarang. Jauh berbeda dari keaadaan dulu. Mereka yang berkesempatan pun bertanya, "Kok,sekarang beda,duh tambah alim?" Ada juga yang sempat bertanya, "Kenapa?"."Kenapa milih berkerudung"? Jawabannya adalah… "KARENA SAYA ADALAH MUSLIMAH".

Masih ingat pengalaman saya ketika SMP kelas 2. Saya yang lupa tidak membawa topi waktu upacara.mendapat hukuman dari kepala sekolah. Karena TAK BERSERAGAM LENGKAP.kepala sekolah meMARAHi kami, sebagai hukuman semua anak2 yang tidak membawa topi disuruh menghadap ke timur.dengan teriknya sinar matahari. Berharap agar kesalahan tidak terulang lagi.


Renungan ini muncul dan timbul dalam benak saya. Bagaimanakah jika yang tak BERSERAGAM LENGKAP itu adalah seorang muslimah.yang tak mengenakan topinya (kerudungnya). MARAH kah Tuhan kepada muslimah itu? Mungkin dalam masa sekarang kita belum bisa merasakanya.karena kita belum berhadapan dengan yang namanya kematian. Tapi.,cobalah sebelum terlambat kita sadari.apa yang terjadi di sekitar kita hari ini. Bukankah itu juga hasil dari kelakuan kita. Karena penebangan liar terjadilah tanah longsor dan bencana alam lainnya.

Kembali tentang kerudung. Sekarang di sekitar kita banyak tindakan yang menyalahi aturan. Asusila, kecelakaan, hamil di luar nikah banyak terjadi. Akibatnya ada yang sampai menggugurkan janin sendiri. Bukankah ini juga atas kesalahan kaum Hawa sendiri yg tak mau menutup auratnya. Sering kita jumpai pula pasangan muda mudi yang tidak hanya bergenggaman tangan.malahan ada sebagian mereka yg berani bercumbu mesra di tempat umum.belum ada jalinan khalal.mirisnya seorang muslimah yg sudah berkerudungpun melakukan hal tersebut. Jadi… BERKERUDUNG TIDAK SEKEDAR MENUTUP AURAT.

Seandainya diingatkan malah dibilang sok tebel iman dan kampungan. Bukankah inilah ajaran islam yg benar. Mereka menyangkal. Yang penting kan gak sampai hamil di luar nikah. Trus bgaimana dngan kenyataan yg ada?
inikah negara Indonesia yang katanya "Negara Timur" Kenapa bercermin dngan negara barat.

Lihat link ini semoga bermanfaat:
asyrafdinie.blogspot.com


"La taqrabu zina..jangan dekati zina!
kita baca Al-Qur'an kan? Sedikit...,kurang atau jarang baca...? Mari sekejap melihat surat An-Nur.

"KATAKANLAH KEPADA WANITA YANG BERIMAN"HENDAKLAH MEREREKA MENAHAN PANDANGANNYA DAN MEMELIHARA KEMALUANNYA DAN JANGANLAH MEREKA MENAMPAKKAN PERHIASANNYA,KECUALI YANG (BIASA)NAMPAK DARIPADANYA.DAN HENDAKLAH MEREKA MENUTUPKAN KAIN KUDUNG ITU KE DADANYA,DAN JANGANLAH MENAMPAKKAN PERHIASANNYA KECUALI KEPADA SUAMI MEREKA ATAU AYAH MEREKA ATAU AYAH SUAMI MEREKA ATAU PUTERA2 MEREKA ATAU PUTERA2 SUAMI MEREKA ATAU SAUDARA2 LELAKI MEREKA ATAU PUTRA2 SAUDARA LELALI MEREKA ATAU PUTERA2 SAUDARA PEREMPUAN MEREKA ATAU WANITA2 ISLAM,ATAU BUDAK2 YG MEREKA MILIKI,ATAU PELAYAN2 LELAKI YG TDK MEMILIKI KEINGINAN TERHADAP WANIA ATAU ANAK2 YG BLM MENGERTI TTG AURAT WANITA.DAN JANGANLAH MEREKA MEMUKULKAN KAKINYA AGAR DI KETAHUI PERHIASAN YG MEREKA SEMBUNYIKAN.DAN BERTAUBATLAH KAMU SEKALIAN KEPADA ALLAH S.W.T,HAI ORANG2 YG BERIMAN SUPAYA KAMU BERUNTUNG."(An-Nur:24-31)


Ada perasaan tak, "MENUTUPKAN KAIN KUDUNG ITU KE DADANYA..". Kalau sekali baca, kita faham maksudnya ialah berkerudung sampai tertutup dada kan? Kalau tak pake kudung itu bagaimana ya?

Setelah itu merasa lagi tidak… "MENAHAN PANDANGAN DAN MEMELIHARA KEMALUANNYA DAN JANGAN MENAMPAKKAN PERHISANNYA KECUALI...". Al-Qur'an menyuruh seperti ini,tapi dalam masyarakat, Bagaimana saya... apa yang mereka lakukan...? Apa yang kita lakukan? Apa yang artis lakukan? Apa yang orang baik lakukan?

Mengapa umat Islam lain dari apa yang Al-Qur'an suruh? Mengapa umat Islam macam ini? Tidak marahkah Allah jika perintah Nya tidak di pedulikna? Tak adakah balasan bagi orang yang melawan?


Kalau ada saudariku seiman yang belum berkerudung baca tulisan ini, jangan marah ya. Lebih baik cepat-cepat berkerudung jika belum. Sebab kalau esok-esok, kemudian didahului mati bisakah minta Allah kembalikan ke dunia lagi baru hendak pakai kerudung?

Saya juga baca di sebuah majalah. Ada saudari kita yang sadar dan mau berkerudung setelah berita Tsunami Aceh. Semoga bisa menjadi bahan renungan sebelum kita terlambat.

Chusni Sari Nihayati (Melanie Ceria)

Aku Menulis Maka Aku... ADA


Tradisi Menulis Orang Besar

“Aku tidak ingin membuat buku, Aku hanya ingin melahirkan penulis buku.” Sebuah ungkapan bijak ini pernah terlontar dari seorang ulama. Dunia mengenal namanya sebagai Hasan Al Banna. Seorang mujahid luar biasa, pemimpin pergerakan Ikhwanul Muslimin. Sebuah organisasi dakwah dan politik yang tersebar hampir di 70 negara. Di bawah asuhan beliau, bukan hanya melahirkan para generasi mujahid. Tapi juga menghasilkan buah karya besar yang bisa dinikmati kaum muslimin hari ini.
Benar beliau tidak menulis buku. Tapi para pengikutnya terus menyebarkan gagasan dan menulis buku. ” Risalah Pergerakan” muncul sebagai salah peninggalan emas Ustadz Hasan Al Banna. Kumpulan tulisan yang berhasil memotivasi orang menulis dan menanamkan semangat mengamalkan nilai Islami. Sebuah inspirasi bagi penerus beliau untuk memperjuangan Islam dengan pena. Tak heran kalimat di dalamnya berhasil menggerakkan hati para pengikutnya. Mereka berjuang, bergerak dan banyak mewarisi pemikiran Hasan Al Banna .

Dia tidak meninggalkan warisan harta. Tapi lebih tinggi dari itu, beliau mewariskan buah pemikiran yang abadi. Penanya tidak mengering dan terus membasahi alam pikiran generasi sesudahnya. Gelora semangatnya membantu murid – muridnya melahirkan karya baru. Terbitlah ”Halal dan Haram” karya Yusuf Qaradhawi. Sebuah buku garis pemisah perintah dan larangan Allah. Tak menulis buku, tapi melahirkan penulis buku. Itulah prinsip Hasan Al Banna. Pada masa sekarang tradisi itu diteruskan Anis Matta. Seorang politisi DPR/MPR yang tidak berhenti memotivasi orang lain dengan gagasan besarnya. Tak ada sebuah tulisan yang dibuatnya khusus menjadi buku. Tapi begitu banyak buah pena beliau di berbagai majalah yang menjadi buku. Subhaanallah, begitulah cara para penulis besar membagi gagasannya dengan orang lain.

Menulis Untuk Melawan

Bagaimana orang mengenal Imam Hanafi, Malik, Hambali, Syafi’i?. Jika pertanyaan itu diajukan kepada Anda, berbagai jawaban akan lahir. Tapi ada suatu jawaban pendek : mereka ada karena mereka menulis. Setiap karya fiqih mereka dibukukan dan dicetak ulang. Manusia zaman sekarang tak bertemu mereka, tapi bisa melihat dan membaca gagasan para imam tersebut. Bayangkan jika tak dituliskan, mungkin kita tidak akan bisa merasakan pemikiran fiqih para ulama itu.

Pena menggerakkan hati para ulama. Tak hentinya produktivitas menulis ditumbuhkan. Beragam ilmu terus digali. Demi satu tujuan bagaimana mencerdaskan umat. Setiap masalah dibahas bahkan sampai hal terperinci. Ketika terdapat suatu kesalahan pada sebuah buku, tak sungkan saran para ulama faqih lain dipertimbangkan. Sebuah koreksi diterima dengan lapang hati. Mereka sadar, menulis adalah pelestarian sarana dakwah.


Menulis sendiri menuai banyak manfaat. Dengan menulis manusia dibiasakan membaca alam dan buku. Fenomena alam dan sosial diceritakan melalui bahasa verbal. Makin banyak menulis, kepekaan sosial semakin terlatih. Menulis juga membudayakan kebiasaan berpikir. Sebab penulis terbiasakan membaca buku, berpikir kemudian menuangkan gagasan dalam alam pikiran.

Bagi sebagian penulis Islam, menulis adalah alat perlawanan. Lihat bagaimana Herry Nurdi menulis, tulisannya mampu menumbuhkan semangat melawan Israel. Setiap gejala sosial penindasan menciptakan inspirasi berbagi sesama muslim lainnya. Tragedi Pattani menggugah kesadaran beliau menulis ada penindasan besar melanda muslim Pattani. Kesadaran hampir sama terdapat pada sosok Cahyadi Takariawan. Ustadz dari Yogya berusaha membendung peradaban Yunani. Beliau kemudian membuat buku ”Dialog Peradaban”. Sebuah refleksi atas kegagalan budaya Barat dan Yunani membendung arus besar pemikiran dan peradaban Islam.

Prinsip menulis adalah alat perlawanan juga menggerakkan hati Najib Kailani. Sastrawan dan sejarawan asal Mesir yang produktif menulis. Berbagai kisah sejarah berhasil diramu ringan dalam bentuk novel. ”Bayang – Bayang Hitam”, sebuah novel sejarah yang melukiskan kisah perjuangan Kaisar Iyasu di Ethiopia. Beliau berjuang menegakkan prinsip hidup seorang muslim dalam lingkungan Kristen. Sejarah keindahan Islam berhasil diluruskan sehingga pembaca tahu bagaimana sejarah Islam yang benar. Tak ketinggalan Ustadz Ferry Nur dalam buku ”Palestina, Pertanyaan Berjawab”. Dikisahkan bagaimana sejarah peran Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Tak ketinggalan berbagai macam alasan fundamental mengapa Palestina harus merdeka. Setiap tulisan bertabur semangat perlawanan terhadap keangkuhan Israel.

Seorang Muslim Harus Menulis

Ada sebuah penelitian menarik dari James Pennebaker, profesor psikolog di Southern Methodist University. Menurut Pennebaker, menulis perasaan akan menimbulkan pengaruh positif bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Orang yang terbisa menulis buku harian teruji dan terbukti kekebalan tubuhnya dibandingkan orang yang tidak memiliki buku harian (menulis).


Menulis di mana saja dan kapan saja. Jika anda melihat timbul aliran sesat, buat tulisan dan kirim opini ke media massa. Tradisi ini dikembangkan Ustadz Rahmat Abdullah. Sekedar contoh lain, jika anda tidak setuju masalah terorisme. Buatlah sebuah tulisan di mading kampus, facebook dan blog pribadi anda atau organisasi. Tulisan berpotensi mempengaruhi publik dan menggalang opini masyarakat. Selama penulis yang mengabarkan kebenaran (al haq) terus mengeksistensikan dirinya, niscaya tulisan yang menebarkan kebencian terhadap Islam (al batil)akan terus mendapatkan perlawanan.

Anda, saya dan kita setiap muslim harus menulis.

Menulis dapat menjadi sarana ampuh memperjuangkan kepentingan umat Islam. Saat ini banyak bermunculan buku yang mendiskreditkan kaum muslimin. Berita di televisi tak henti menjelekkan Islam. Konspirasi global berlangsung tiap detik. Para orientalis dan kaum Islam liberal terus meracuni pemikiran umat. Mereka membuat buku untuk mendoktrinkan dan menyebarkan gagasan yang dianut dan diperjuangkan.


Kita tidak selayaknya diam. Apa yang ditulis pena seorang da’i sekecil apapun, akan sangat bermanfaat. Sudah seharusnya kita melawan, berjihad dengan pena. Tegakkan Islam di hatimu, niscaya Islam akan tegak di muka bumi. Tidak ada kata telat, Islam menunggu pena menari di atas kertas. Kau masih muda untuk sekedar mengatakan terlambat. Setiap kata, berganti kalimat dan terbentuk sebuah buku. Buku engkau akan semakin memperkaya khasanah pemikiran dan membuka mata dunia tentang keagungan cita rasa Islam.

Terus bergerak mujahid pena, diam berarti mati.

Inggar Saputra

Temui Inggar di blognya… http://koizumiyusuke.multiply.com/

Jakarta, Kamis 18 Maret 2010

From Hongkong



BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T yang telah mengaruniakanku beberapa orang sahabat yang baik hati
Kupersembahkan teruntuk sahabat-sahabatku

Inginku tulis sekelumit cerita tentang kita
Untuk mengenang kalian sahabat-sahabat baikku
Mulai ku merangkai kata
menjadi bait kalimat
Namun, maafkanlah bila hasilnya tak seindah karya ilmiah
Karena aku bukanlah seorang penulis
Tapi aku akan berusaha menulis dng kelembutan dan semangat
Untuk mengabadikan kisah indahnya persahabatan kita
Semoga kalian juga merasakan hangatnya kasih sayang tulus pershbtan ini
Walau kini kalian ada yang telah jauh dari pandang


1.PERJUANGAN INI

Hujan tangis yang mengiringi segenap doa2ku
Peluh keringat yang mewarnai perjuanganku
Dengan basmallah ku ayunkan langkahku
Inginku wujudkan cita dan harapanku
Ya Allah berkahilah dan mudahkanlah jalanku
Moga kian terang cahaya lilin kehidupanku di saat aku menempuh pejalanan hidup
Yang semakin jauh
Bawa sebentuk cita menuju harapan
Dalam angan aku berkhayal jadikan mimpi berwujud pasti
Ku tak ingin diam sampai di sini dan berhenti berlari
WELCOME TO HK (MAY 2006)
Bisikku dalam hati
Hempaskan segala kegalauan dalam jiwaku
Ku harus semangat hingga bintang itu berada dalam pelukku
Karena aku tahu ada do'a dari mereka dalam setiap langkahku
Ada cinta dan ketulusan dari orang di sekitarku
Tak boleh ku biarkanlah langkah lelah menyerang
Niat untuk mencari keridzaan-Mu duhai Ar-Rahman...


* * *

Malam itu sangat indah,gelap namun ceria.Bulan memang tak nampak.malam itu turun hujan. Pertama kalinya aku menapakkan kaki di negara ini.seakan seperti satu menit yang lalu. Aku mendekap erat orang-orang yang ku cinta.seakan tak inginkan perpisahan ini terjadi. Kami bertujuh, aku dan keenam teman-temanku sampai di FEIKEI JIONG.menunggu jemputan dari Agent masing-masing. Sampailah waktunya aku dan seorang temanku harus pergi. Karena jemputan untuk kami telah datang.
Esok harinya bersamaan dengan tenggelamnya sang mentari.hari itulah aku masuk tempat kerjaku dan bertemu seorang SAHABAT, Mbak Alik namanya. Dialah seorang BMI yang kebetulan bekerja di rumah saudara NGOKE LOPAN.......

2.SEPUCUK SURAT DARI SHAHABAT

Saat larut dalam kesendirian
Terbersit rasa rindu di dalam hati
Yang kemudian datang dan lenyap di alam fikiran
Sahabat-sahabatku yang dulu
Dimanah kalian berada adakah kalian merindukanku
Seperti yang ku rasa


* * *

Empat minggu kira-kira, setelah aku bekerja di rumah majikan aku mendapat sepucuk surat dari mbk Ima. Dialah teman yang puitis yang selama ini ku kenal.

From:Ina
to:Adindaku Chusni

Assalamualaikum
Kertas ini memang biasa di pandang. Tp dng ini sebuah salam rindu kan sampai tempat tujuan.
Tiada kata seindah do'a. Tiada rasa semulia syukur. Mungkin tiada banyak kata yang dapat kutulis. Hanya sekedar rasa rindu untukmu selalu dik. Semoga di sana selalu dalam lindungan Allah S.W.T , tekun beribadah dan rajin bekerja.
Bagaimana kabarmu dik?
Alhamdulillah satu mggu setelah kamu terbang, mbak jua dapat panggilan dan berangkat bersama lima teman kita. Bagaimana majikanmu? Mbak berharap nasib kamu sebaik mbak. Dan semoga waktu libur nanti kita dapat di pertemukan kembali.mbak tunggu surat balasan darimu. Take care by yourself
Wassalam wr.wb


Tersentak ku dari diam
Ku hampir tak percaya dengan keadaan nyata
Ku kira ku kan sendirian di negara asing ini
Alhamdulillah ku ucap Syukur pada Tuhan
saat hati ini di himpit rasa kesendirian
Tuhan berikan aku beberapa sahabat yang begitu perhatian


3.SUASANA KOTA

Waktu terus melaju
Detik demi detik mengalir dan haripun berganti
Tak terasa semua banyak berlalu
Kisah dan cerita silih berganti mewarnai perjalanan ini
Hidup akan terus mengalir laksana air
Ku berharap semoga jangan pernah membuat hari-hari mengalir seperti air
Tanpa meninggalkan catatan-catatan berarti dalam lembar kehidupanku ini


* * *

Namanya mbak Sri dari Brebes, perawakannya cukup sederhana. Dan tak ku duga sebelumnya. Dia sudah lama bekerja di sini. Dari dialah ku bisa mendapatkan sebuah kartu telepon untuk menghubungi keluargaku di Indonesia. Setelah kurang lebih dua minggu ku mengenalnya. Hari itu setelah gajianku yang pertama kalinya. Aku meminta bantuannya kembali. Kali ini untuk mendapatkan sebuah mukena.maklum mukenaku dari Indonesia tak ku bawa. Kamipun berjalan menyusuri jalan bersama.mencari Toko Indonesia yang menjual mukena. Ya… aku bagaikan orang asing di negara ini. Dan belum terlalu berpengalaman waktu itu.

Setelah peristiwa yang lalu di Taman.aku semakin berkeinginan tuk membeli mukena.Ketika itu aku,majikan, bersama dua orang anaknya yang menjadi tugasku tuk mengasuh mereka. Pergi jalan-jalan ke Taman YL dan melihat tiga orang muslim Pakistan yang sedang mengerjakan shalat ashar berjama'ah di Taman YL. Majikanku bilang ku boleh mengerjakan shalat. Alhamdulillah do'aku sewaktu di PT dikabulkan oleh yang Kuasa. Amien

Chusni Sari Nihayati (Melanie Ceria)

JIHADKU DAN JIHAD MEREKA





“kalau pun aku tidak punya kesempatan untuk mengangkat senjata..maka izinkan aku untuk mengangkat pena ini..berjuang menyampaikan kebenaran dan membungkam mereka para penebar kerusakan..”

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam........"(QS. Al Alaq: 1-4)


Mungkin aku tidak bisa seperti mereka disana.
Mengangkat senjata..berlari..dan memburu musuh Allah..
Atau menggenggam batu, kemudian melontarkannya ke arah zionis laknatullah sebagaimana saudara-saudaraku di Palestina. Negeri para syuhada…
Disini, di tempatku berpijak. aku hanya bisa berteriak…”bebaskan..bebaskan…bebaskan…!!”Mengacungkan tanganku ke langit sambil melaknat zionis,,atau beberapa rupiah yang kukirimkan untuk saudaraku disana sebagai bentuk cintaku untuk mereka. Dan pada akhirnya, kutengadahkan tanganku ke atas langit memohon pertolongan dari-Nya..

Aku pun punya moto hidup seperti kalian,

”Isykariman aumut syahidah, hidup mulia atau mati syahid...”

Hanya saja, mungkin kau lebih dekat dengan tujuan mulia itu. Syahid bisa saja kau dapatkan setiap saat ( jika Allah menghendaki ), karena disana terhampar luas medan jihad.

Aku pernah bermimpi berada disana. Berlari bersama kalian, menggengganm batu-batu intifadah, dan menjaga kiblat pertama kaum Muslimin ( Masjid Al-aqso ) dari para musuh-musuh Allah.

Kurasakan, betapa syurga sangat dekat disana. Aroma-aroma syurga terpancar dari darah para mujahid yang telah syahid. Aku ingin seperti kalian. Menyerahkan jiwa dan raga ini untuk Islam...menjaga kehormatan kaum Muslimin...

Tapi aku sadar, ternyata aku tidak disana...

Aku berada jauh dari saudara-saudaraku di Palestina. Hanya melalui media aku bisa tahu bagaimana keadaan kalian disana. Hari-hari kalian yang penuh dengan penderitaan, rumah-rumah kalian yang selalu hancur diratakan oleh buldoser mereka !! dan dunia yang semakin tidak adil melihat permasalahan kalian. Bahkan mereka menutup mata atas apa yang telah terjadi di negeri kalian. Mereka yang katanya lebih paham tentang kemanusiaan, mereka yang katanya lebih beradab....tapi hanya diam melihat kebiadaban disana..!!

Walaupun dunia menutup mata terhadap kalian, tapi mataku akan selalu terbuka buat kalian. Terutama mata hatiku. Palestina akan selalu punya tempat tersendiri di hatiku,,”jauh di mata dekat dihati..”

Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu..

(Palestina Tercinta, Shoutul Harokah)




biarkan saat ini aku menjadi mujahid, namun bukan dengan mengangkat senjata . Tapi menggenggam pena..inilah senjataku..

Pena yang akan kujadikan sebagai alat perjuanganku. Menuliskan pesan-pesan ukhrawi dan mengobarkan semangat jihad ke seantero negeriku. Mungkin kata jihad di negriku menjadi sesuatu yang menakutkan. Ini tak lain adalah ulah pena-pena mereka yang tidak bertanggung jawab, menyebarkan opini yang menyesatkan. Biar aku bungkam mereka dengan penaku!!
Kan kuhalau semua pemikiran dan ideologi sesat... hanya ideologi Islam yang menggerakkan penaku..

Karena aku adalah Mujahid Pena !!

"Nuun, demi kalam dan apa yang mereka tulis..�(QS. Al Qalam: 1)

Akhirnya, aku berlindung dari setiap goresan penaku.
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. Ash Shaff: 3)


Salam Jihad selalu,



Aqil El Banna

Kenali Aqil di blognya... http://aqilelbanna.blogspot.com

Ideee... Dimanakah Dirimuuu..??


Salam para penulis hebat.. semoga banyak orang.. telah membaca idemu.. manfaat bagi mereka.. dan bernilai disisi Tuhan bagimu. Amiin

Dimanakah menemukan ide..?? Apakah yang bisa menjadi inspirasi..??

Mari kita lihat bersama yaa... ^_^

****** @ ******

Yang selalu diungkapkan oleh seorang yang belum menulis adalah ‘tidak ada ide’ atau ‘tidak memiliki sumber inspirasi’. Ungkapan yang kurang tepat tampaknya. Yang benar adalah ‘terlalu banyak sumber inspirasi’ sehingga kita kesulitan untuk memilih atau fokus pada satu hal yang bisa kita kembangkan menjadi sebuah tulisan. Alam semesta ini, adalah sumber inspirasi yang luar biasa kayanya. Di zaman modern saat ini, sampah pun bisa menjadi sumber inspirasi.

Sebagai contoh sumber inspirasi yang tak habis untuk terus diungkapkan dalam sebuah tulisan adalah kata ‘cinta’ dan ‘ibu’. Jika kita mencarinya di toko buku. Maka ada ratusan buku yang berbicara tentang cinta dan menuliskan banyak hal tentang ibu. Namun, sebanyak apapun orang menuliskan dari satu sumber inspirasi yang sama. Mereka tetap menuliskannya dengan cara-cara yang berbeda. Apakah bahasanya, isinya, cara pandangnya dan lain-lain. Atau jika dicari di google search, dengan key word ‘ibu’, maka akan ditemukan 22.000.000 hal mengenai ibu. Sedangkan untuk keyword ‘cinta’, ada 555.000.000 item. Jika dicari dengan keyword ‘buku berjudul ibu’, ada sekitar 1.170.000 item. Sedangkan key word ‘buku berjudul “cinta”’. Terdapat 1.230.000 item. Dan semuanya terinspirasi baru dari dua hal saja, ‘cinta’ dan ‘ibu’.

Menurut Doni BU (kontributor portal Detikinet.com) ada beberapa sumber ide, yang didasarkan pada panca indera kita. Yaitu,

a. Listen (Mendengar)
Telinga kita mampu mendengar banyak hal yang bisa menjadi inspirasi menulis. Apakah itu pembicaraan kita dengan orang lain, suara gemericik air di sungai, suara gabungan ombak dan angin di pantai dan lain-lain.

b. Touch (Sentuhan)
Dengan menyentuh sesuatu, dapat juga menimbulkan ide untuk menulis. Karena, seperti halnya indera yang lain. Dengan sentuhan pun kita bisa mengambil kesimpulan. Walaupun sifatnya terbatas.

c. Smell (Penciuman)
Indera penciuman kita mampu menangkap demikian banyak bau. Wangi atau tidak. Keduanya bisa menghasilkan tulisan yang luar biasa.

d. Sight (Penglihatan)
Pandangan mata kita, adalah sumber ide yang sangat luar biasa. Dan menjadi sumber ide yang tidak terbatas.

e. Taste (pengecap)
Ide untuk sebuah tulisan bisa kita dapatkan dari pengalaman kita merasakan sesuatu, memakan makanan dan minuman. Saat kita makan permen misalnya. Maka dengan itu, kita bisa mengembangkannya menjadi sebuah tulisan.

******* @ *******

Semesta ini.. adalah buku yang senantiasa terbuka. Tak siapapun akan kehilangan kesempatan untuk menemukan inspirasi di dalamnya. Kecuali ia bermata.. namun tak melihat. Bertelinga.. tapi tak mendengar. Berhati.. namun tak merasa..???

******* @ *******

Semoga makin kuat.. katamu.. menembus hati. Semakin tajam,, kalimatmu.. menyentuh jiwa. Dan semakin dalam kisahmu.. memahat rasa. Amiin

Wassalaamu'alaykum...

*Tetap PENGEN BISA NULIS yaa... ^_^