Keterasingan Hati



Terngiangku satukan zaman membelah masa. Teriak ku disudut sepi hempaskan kesadaran. Tersedu tangis teringat yg terlewat. Teramat pedih jauh meninggalkan nestapa.

Ku Bersajak ditengah galau satukan rasa, beranjak pergi jauh tinggalkan semua, Berdiri teguh menahan keheningan, berlari dalam penat menuju kekosongan dalam lamunan.

Sepiku terhunus pedang kenistaan, kesedihanku merajai logika menuju kebodohan. Sendiri batin berteriak namun tak bersuara. Sejawat penyesalan muncul dlm pengaruh kegelisahan.

tawaku hina dan menggema keruang hampa, bersemayam dalam lubuk hati terdalam,satu kisah hlg namun tak terlupa,membahana ke sudut-sudut gelap.

Terdesakku tersudut kenangan, menyuarakan hati yg telah bisu. Kesenangan hilang bertabur kesedihan, terlempar dalam zona pengharapan.

Tatapan kering tertelan masa, meraih gejolak perantauan. Terbungkam hati dalam pencapaian, menyisakan dahaga masa lalu. tangisku mengalir ke telaga gersang,bermukim di hijaunya keputusasaan.

Mengapa langit hitam kelabu, mengapa gersang terasa, mengapa hitam pekat menyelimuti,mengapa udara menjadi hampa,mengapa ku sirna dalam butiran-butiran.


(Januar Al Farisi)

2 Response to "Keterasingan Hati"

Penyair gila mengatakan...

http://sangpenyairgila.blogspot.com/

Grup Penulis FaceBook mengatakan...

Yaaaaaa.. hehe

Posting Komentar